Selasa, 01 Maret 2022
MENJADI GURU ENTREPREUNER
BERBICARA EFEKTIF DI DUNIA DIGITAL
GURUNYA MANUSIA
Malam ini belajar bersama dengan narasumber hebat dan luarbiasa Bapak @munif.chatib malam ini beliau membagikan materi yang sungguh menginspirasi yaitu
"Guru Manusia di Masa Pandemi"
Tak dipungkiri saat ini segala aspek sudah menggunakan sistem elektronik termasuk dalam aspek pendidikan yang biasa kita kenal e-learning. Kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat sangat membantu proses pembelajaran saat masa pandemi ini, namun juga memiliki dampak pada perkembangan anak didik kita.
Beliau menuturkan dari hasil penelitian yang dilakukan masalah anak didik kita saat ini 20% adalah masalah akademis dan 80% adalah masalah non akademis, hal ini menjadi tantangan bagi kita semua termasuk para guru. Dari 80% ditemukan 4 masalah yang paling utama : 1. Adiktif gadget 2. Adiktif pornografi 3. Abuse 4. Anti sosial
Bagaimana tantangan ini bisa dihadapi oleh seorang guru beliau menuturkan menjadi guru manusia ( the inspired teacher), yaitu dapat menjadi orangtua,guru dan sahabat.
Melalui sikap teladan yang diberikan, memandang setiap anak adalah bintang, membuka paradigma bahwa anak memiliki kemampuan seluas samudera, menguasai teknologi dan juga menyadari setiap anak memiliki multiple inteligence masing-masing.
Kecerdasan anak tidak terkait dengan : kondisi fisik, kondisi otak, hasil tes standar
Namun kecerdasan anak terkait dengan : stimulus tepat, kreativitas, problem solving
Semoga malam ini kita sama-sama dapat membuka paradigma baru dan menjadi guru manusia
note: bapak/ibu hebat bisa menyaksikan siaran ulangnya berikut ini
Terima kasih pak Munif untuk kehadirannya dan inspirasi bagi kami semua bapak ibu guru hebat🙏salam sehat dan sukses selalu
Rabu, 02 Februari 2022
Sudahkah Anda Vaksin Booster ?
Rabu 02-02-22 angka yang indah, dan akan banyak hal indah terjadi hari ini dan seterusnya khususnya bagi yang membaca tulisan ini, akan banyak hal-hal indah terjadi dalam hidup anda, karna ada tangan Tuhan yang slalu menolong dan menyertai kita, amin.
Kegiatan dipagi hari sebagai seorang ibu pada umumnya adalah memasak dan menyiapkan makanan untuk keluarga, setelah itu sayapun bersiap untuk brifing pagi menjalankan tugas sebagai seorang guru, setelah brifing pagi saya pun segera menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk vaksin booster di RS Ketergantungan Obat Cibubur, ini bukanlah kedatangan yang pertama kali, minggu lalu saya sudah datang kesana hari jumat 29 Januari, saat itu saya kehabisan kuota, sudah ada pendaftar lebih dari 300 orang , sedang kuota yang tersedia sekitar 150, diundangan yang saya baca disalah satu grup wa pendaftaran dibuka jam 9 pagi saat saya datang sebelum jam 9 ternyata sudah penuh orang dan habis kuota, sangat antusias warga mendapatkan booster , sayapun kembali kerumah dan kembali mengajar secara online.
Saya mencari tahu bagaimana cara mendaftar secara online, setelah membaca info-info, saya mencoba mendownload aplikasi Jaki atau Jakarta Kini suatu aplikasi yang mencakup berbagai informasi di Jakarta, termasuk pendaftaran vaksinasi. Hanya memasukkan identitas diri dan juga ticket vaksin yang bisa dilihat diaplikasi peduli lindungi, saya langsung terdaftar untuk mendapatkan vaksin booster.
saya mendapatkan jadwal dijam 8 sayapun datang lebih awal, karena pengalaman sebelumnya kehabisan kuota. saya pun diantarkan suami ke lokasi RSKO Cibubur, dan saya langsung mendaftar ditempat pendaftaran.
Sayapun diarahkan untuk menunggu di depan IGD, setelah menunggu beberapa menit, petugas memanggil nomor antrian, "78 no 78 "teriak beliau,
saya memiliki nomor antrian 18 saya bingung sekali kenapa nomor antrian ini jauh sekali, apakah saya sudah jauh tertinggal, dan seorang ibu pun mendatangi petugas dan menanyakan nomor antriannya yang ternyata no 16, lalu salah satu petugas lain menanyakan "apakah ibu dari aplikasi jaki? "benar pak, petugas pun mengarahkan bagi yang mendaftar diaplikasi JAKI langsung menuju lantai 2, sayapun bergegas menuju lt 2 saat mendengar petugas berkata kepada semua peserta.
Setelah sampai di lt 2 para petugas sudah menyambut kami dan meminta kami untuk mengisi buku daftar hadir , dan kamipun menyerahkan dokumen dan menunggu panggilan untuk memeriksa tensi.
"Leni Priska",seru petugas, "iya pak saya", jawab saya, dan sayapun bergegas kemeja sang petugas yang lengkap dengan alat pemeriksa tensi digital , saya hanya memasukkan tangan saya ke dalam sebuah lubang menunggu beberapa saat dan hasilnya pun keluar, 110/60 dan saya diajukan beberapa pertanyaan oleh petugas , tentang riwayat alergi, apakah punya penyakit jantung atau penyakit bawaan, pernah menderita covid dll, yang dimana semua jawaban saya adalah tidak kecuali saat ditanya apakah ada batuk demam pilek saya menjawab bahwa saya tidak demam namun sedikit flu bersin-bersin kemren, dan hari ini hari pertama saya menstruasi,dan dokterpun memberikan stamp dan memberikan saya instruksi untuk divaksin, lulus screning
Sayapun diarahkan petugas memasuki ruangan vaksin dan menunggu giliran saya dipanggil, saya mengamati sekeliling saya dan melihat seorang ibu yang berpakaian sama dengan saya pramuka sedang disuntik, kemungkinan beliau juga seorang guru seperti saya, pikirku saat itu.
Tiba-tiba ada seorang ibu menyapa saya , "ibu seorang guru juga ya", ya benar ibu, apakah ibu guru juga ? tanya saya, "iya bu saya seorang guru juga" sayapun bertanya mengajar dimana ibu , ibu tersebut menjawab "saya mengajar di Sd 01 Cibubur guru olahraga" nama sayapun dipanggil petugas, saya izin meninggalkan ibu guru yang belum sempat bertanya nama😁.
Saya meminta tolong kepada seorang pemuda yang juga peserta vaksin untuk mengambil foto saya saat di vaksin, dan pemuda itu dengan baik hati menolong mengambil foto.
selesai disuntik, saya mengeluarkan darah yang memenuhi kapas petugas, namun petugas berucap itu tidak apa-apa, tak lupa saya ucapkan terima kasih dan kembali menunggu sertifikat vaksin.
Setelah keluar kami berfoto bersama dengan kedua ibu guru yang sempat bercerita sedikit beliau adalah seorang guru olahraga dan agama, selesai berfoto, kedua ibu tersebut lebih dulu meninggalkan ruangan karena saya menunggu dijemput suami saya.
Setelah beberapa saat menunggu , saya mendapat telpon dari suami saya , dia sedang menunggu didepan pintu masuk RSKO sayapun bergegas turun menggunakan tangga, dan saya segera pulang bersama suami.
Sesampainya dirumah saya bergegas menyiapkan bahan ajar , menyalakan laptop dan mengambil buku-buku pelajaran, untuk mengajar kelas primary dan secondary,
Efek booster saat itu terasa pegal saja ditangan , sehabis mengajar sayapun menghadiri meeting dari sekolah secara online membicarakan kegiatan akhir tahun sekolah. kepala saya mulai sedikit pusing dan merasakan sedikit meriang, dan saat ini terasa sangat mengantuk,bagaimana dengan bapak ibu dan kawan semua adakah efek yang dirasakan setelah booster?
salam sehat salam literasi
Leni Priska
Senin, 31 Januari 2022
Kolak Singkong
Kemaren sore saya berbelanja ke tukang sayur seperti biasa membeli keperluan dapur selama seminggu, dan saat sedang memilih sayuran, Saya melihat satu karung besar berisi singkong yang ukurannya lumayan besar. Sayapun riang gembira melihat nya😍singkong merupakan makanan favorite saya, dijadikan apa saja sangatlah lezat😁
Mama saya bercerita kepada saya sewaktu kecil saya sering sakit-sakitan dan susah makan, dan hanya singkong yang bisa saya makan, mungkin ini alasannya mengapa saya sangat menyukai makanan yang berbahan dasar singkong😁
Berhubung minyak goreng yang langka maka saya mengolah singkong dengan merebusnya dan mencampur dengan sedikit gula merah, Garam dan daun pandan yang memberikan wangi yang lezat.
Tak berapa lama kolak singkongpun sudah empuk, saya tuangkan ke mangkok dan menjadi menu makan siang saya. Selain sebagai sumber energi singkong juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh,seperti bantu cegah sembelit, juga baik untuk kulit karena singkong juga mengandung vit c yang dibutuhkan dalam memproduksi kolagen ( sumber: hallo sehat.com)
Mari makan singkong dan hidup sehat.
Salam sehat selalu dan Salam literasi.
Selasa, 30 November 2021
Mengajar itu Menyenangkan
Kamis, 21 Oktober 2021
My story in Science Part 1
Hampir dua tahun sudah pembelajaran secara online dilaksanakan disekolah saya, dan mungkin juga terjadi dibeberapa sekolah lainnya. Keadaan ini banyak membawa perubahan-perubahan yang sangat pesat khususnya digitalisasi dalam proses pembelajaran. Mau tidak mau,suka tidak suka dan bisa ataupun tidak semua kita harus mampu beradapatasi dengan perkembangan teknologi digital yang berlari dengan cepatnya. Orang tua, siswa , murid dan guru semua aspek masyarakat harus mampu memiliki kecakapan dalam berdigitalisasi agar mampu bertahan dengan keadaan saat ini. Setiap perubahan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. banyak waktu, tenaga dan pikiran yang harus dikorbankan untuk mempelajari bagaimana dan apa yang harus dipersiapkan untuk mampu mengikuti derasnya arus teknologi.
Peserta didik kita, adalah salah satu yang mungkin harus diprioritaskan. saat dunia permainan dan sosialisasi mereka terhilang dan digantikan dengan virtual, rasa toleransi saling menghargai seakan memudar satu dengan yang lainnya.
Banyaknya aplikasi memanjakan mereka dalam kesendirian dan terlena akan kenyaman yang ada, mempengaruhi rasa empati ,emosi diri , dan rasa kebersamaan semakin berkurang. tak ayal semakin sering terdengar anak sekarang lebih susah diatur dari pada anak dulu, anak sekarang sudah diberi label oleh masyawakat menjadi anak yang lebih sulit diatur.
Mengapa hal itu bisa terjadi? pertanyaan yang langsung terbesit dalam hati saya, apakah anak terdahulu memiliki makanan yang berbeda dengan anak saat ini? karena ada pepatah kuno mengatakan "You are what you eat"
ataukah karena proses anak terdahulu memiliki proses melahirkan yang berbeda dengan sekarang?
banyak pertanyaan yang timbul.
Saat ini saya berprofesi menjadi guru dan dulu saya pernah mengalami masa kecil 😀
semasa kecil, saya besama teman-teman kecil saya bermain menangkap ikan bersama bermain kemping-kempingan dilapangan rumput, dan juga bermain gasing, bermain benteng , bermain gundu, bermain karet dan masih banyak permainan tradisional lainnya, yang kami sering mainkan setiap hari bahkan tak jarang kami selalu bermain dimalam hari.
Saat ini jarang sekali melihat anak-anak kecil yang bermain seperti saya dulu, saya memiliki dua anak laki-laki, yang saat ini mereka pun tidak bermain sebagaimana saya dulu bermain, anak saya hanya bermain dirumah dan juga bermain sepeda. tidak ada permainan kelompok bersama dengan teman sebaya mereka. Gadget maupun laptop menjadi sahabat karib mereka, dari pagi hngga siang bersama gadget untuk bersekolah dan malam hari untuk mengerjakan tugas dan belajar, sebagian besar waktu mereka habis bersama sang "sahabat".
Banyak pelatihan ataupun webinar yang dilaksanakan oleh instansi yang berhubungan dengan pendidikan untuk meningkatkan cakap dalam berdigital , membuat game ataupun video pembelajaran agar dapat menarik minat belajar siswa. Sebagai seorang guru yang senantiasa terus belajar saya mengikuti setiap pelatihan-pelatihan dan memang sangat membantu dalam saya mengajar, dari membuat game yang berkaitan dengan pembelajaran, membuat ice breaking yang dapat membuat suasana belajar tidak kaku. seperti game bermain tebak gambar, dan menggunakan aplikasi quiziz untuk melihat bagaimana penyerapan siswa dalam pembelajaran yang dilakukan.
Namun seiringan waktu yang berjalan diperlukan kekreatifan dan juga inovasi agar siswa tidak bosan, ini memang tantangan bagi kita semua teriring dengan kondisi anak yang heterogen baik dalam sarana yang mereka miliki ataupun jangkauan jaringan yang ada.
Bagaimana konsep pembelajaran agar mampu tetap tercapai dengan setiap kondisi siswa yang berbeda, dari jenjang dari sd hingga sma, menjadi pemikiran buat saya mungkin juga untuk semua guru saat ini.
Sayapun mencoba dengan konsep project based learning untuk anak SD kelas 3 saya memberikan mereka suatu percobaan yang mereka lakukan dirumah. Percobaan yang saya berikan adalah mereka menanam suatu benih dan dilakukan observasi selama dua minggu. yang mereka butuhkan adalah biji kacang hijau, tanah, dan dua pot dimana satu pot diletakkan diteras rumah mereka dan mendapat sinar matahari dan pot yang kedua diletakkan disebuah kardus atau ditutup dengan plastik hitam dan ditempatkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
Selain biji kacang hijau , mereka dapat menggunakan bawang merah, biji cabai ataupun biji tomat, tergantung apa yang tersedia dirumah mereka.
Mereka menyirami dan meletakkan tanaman ditempat berbeda selama 2 minggu. Setiap 3 hari sekali mereka harus mengukur panjang tanaman dan melihat perubahan apa saja yang terjadi dan dicatat pada tabel yang telah disediakan, dan juga difoto untuk record.
Setelah 2 minggu mereka meng-upload semua data yang sudah diselesaikan ke aplikasi microsoft teams, ini merupakan salah satu jenis aplikasi yang digunakan disekolah saya.
Saat online class berlangsung saya meminta anak untuk menjelaskan apa yang sudah mereka dapatkan dari hasil menanam tanaman milik mereka,satu per satu mempresentasikan hasil yang mereka dapat.
"saya melihat tanaman yang diletakkan dibawah sinar matahari daunnya lebih hijau bu", jawab salah satu siswa, "kalau yang ditutup dan tidak kena sinar matahari dauunya kuning dan juga batangnya tidak sekuat yang diletakkan dibawah matahari bu", sahut yang lainnya. "wahh pintar sekali kamu nak", jawab saya.
"Jadi kesimpulan apa yang kalian dapatkan dari percobaan ini", tanya saya.
salah satu mengangkat tangan dan menjawab, "tanaman membutuhkan sinar matahari bu untuk bisa tumbuh dengan baik".
mantapp ada lagi yang mau menambahkan
:"saya bu", teriak sharren. setiap tanaman butuh sinar matahari agar mereka bisa buat makanan lewat potosintesis dan tanaman jadi lebih kuat bu
"hebat sharren,benar sekali, setiap tanaman membutuhkan air , karbondioksida dan juga sinar matahri agar mereka dapat memproduksi makanan mereka lewat proses yang disebut fotosintesis"
"Saat ini kalian juga jangan lupa untuk berjemur dipagi hari untuk menjaga agar kondisi tubuh sehat selalu".
"baik bu", jawab anak-anak.
Pertemuan kedua kita akan melihat bagaimana batang membantu akar dalam membawa air dan nutrisi ke semua bagian tanaman hingga daun.kalian siapkan batang seledri dan pewarna makanan kalau bisa yang berwarna merah atau warna lain selain hijau. bu saya sullit mencari seledri baik kamu bisa menggunakan sayur sawi, baik ibu itu sayur sawi sangat mudah didapat :) jawab salah satu siswa, sayur sawi itu sangat lezat dan baik buat kesehatan.
Pada pertemuan kedua saya mengajak anak - anak untuk melihat bagaimana air dibawa oleh batang menuju ke seluruh bagian tubuh tanaman.
"baik anak-anak pertama kita masukkan air kedalam botol atau kontainer transparan yang kalian miliki", "bu saya pake gelas bening boleh?", "iya boleh namun hati-hati ya nak sebab itu kaca , jangan sampai terjatuh", "baik bu leni" jawab siswa.
Setelah itu masukkan 6-10 tetes pewarna makanan, dan setelah itu masukkan batang seledri atau sayur sawi putih yang kalian sudah siapkan.
"Tunggu esok hari dan amati perubahan apa yang terjadi, jangan lupa untuk diambil fotonya dan record semua observasi yang sudah kalian amati". "baik bu" jawab siswa bersamaan.
Keesokan hari saya sudah mendapatkan notifikasi dari aplikasi teams dan melihat file gambar yang dikumpulkan oleh murid-murid kesayangan, sangat senang sekali saat melihat ekspresi dan juga hasil percobaan yang mereka ddapat
Saat online classpun kami membahas hasil yang mereka dapat. Ada yang berkata,"bu saya ga suka bau seledri", oh ya ibu sangat suka aroma seledri aromanya membuat nafsu makan bertambah jawab saya sambil tersenyum memandang mereka memegang hidung saat menunjukkan tanaman mereka.
lalu saya pun bertanya siapa yang mau menceritakan hasil pengamatan tanaman seledri kalian? saya melihat ada siswa yang memasang emoticon raise hand, lalu saya pun memanggilnya iya Elmont silahkan tunjukkan hasil percobaan dan ceritakan kepada kita semua.
Elmont pun mulai menceritakan pengamatannya, batangnya berubah warna menjadi merah bu juga waktu dibelah dua pada batangnya terdapat lingkaran merah kecil-kecil,
Alvaro pun mengangkat tangan ingin ikut menceritakan pengamatannya, sayapun membuka mik alvaro dan Alvaro pun mulai menceritakan pengamatan pada tanaman seledri saya batang dan daunnya berubah warna dari hijau menjadi merah, saya pun bertanya bagaimana ya Alvaro itu bisa terjadi? Alvaro pun menjawab airnya naik bu dari batang menuju daun,ya benar Alvaro pintar sekali , air yang berwarna naik ke batang melalui suatu jaringan yang terlihat seperti Elmont yang jelaskan tadi ada lubang yang berwarna merah itulah jaringan yang membantu dalam membawa air naik keatas dari batang menuju daun .
baik ibu akan bertanya kepada Carmen , "Carmen bagaimana daun seledri bisa berubah warna dari hijau menjadi merah?" Carmen pun menjawab, "airnya naik dari batang menuju kedaun bu, jadi daunnya berubah warna menjadi merah", mantap sekali carmen benar jawaban kamu, jadi fungsi batang pada tanaman menurut kalian apa nak? dan mereka pun menjawab ada yang menjawab untuk membantu akar membawa air sampai kedaun bu, ada juga yang menjawab untuk menopang tanaman supaya tegak bu", "iya benar semua anak-anak ibu sayang", pintar semua jadi kalian sudah mengetahui bahwa batang mempunyai fungsi sebagai penopang tanaman agar tetap tegak juga untuk membantu akar membawa air keseluruh bagian tanaman.
Jika kalian sudah mengambil foto dari tanaman seledri kalian, kalian boleh membuang seledri dan cuci tangan kalian ya nak setelah kalian rapikan projectnya, sayapun mengakhiri kelas karna waktu sudah habis dan guru selanjutnya sudah hadir, baik anak - anak terimakasih untuk hari ini tetap jaga kesehatan sampai ketemu minggu depan, bye God bless you, terimakasih ibu leni, bye Gbu jawab siswa.
Teknologi sangat membantu untuk proses pembelajaran,walau tidak berjumpa secara virtual namun rasa kebersamaan dan semangat belajar bersama terus mengalir disetiap siswa, mari bersama-sama belajar cakap dalam budaya digitalisasi untuk membangun karakter bangsa yang kuat, dan kemajuan negri yang lebih baik.
Minggu, 12 September 2021
Curug Bidadari
Bosan satu kata yang saat ini banyak terdengar dari siswa,rekan-rekan saudara dan para sahabat.
sudah hampir 2 tahun tidak pernah jumpa dan bercerita bersama , bercanda tawa, semua hanya via virtual.
seakan memang sudah beradaptasi dengan situasi yang baru seperti sekarang ini, setiap hari didepan layar bahkan bisa sepanjang hari dengan berbagai macam aktifitas webinar demi webinar.
teringat dengan webinar yang diadakan oleh kementrian kesehatan banyak masalah kesehatan baru yang ditimbulkan akibat melakukan aktifitas yang berlangsung cukup lama dalam keadaan terus -menerus, menyebabkan keseimbangan dalam hidup ini terganggu juga berdampak terhadap metabolisme didalam tubuh.
Dari mengalami kecemasan,ketakutan akan tertinggalnya informasi sehigga memaksa setiap orang untuk membaca dan mengecek setiap pesan yang masuk baik dari email ataupun aplikasi yang lain seperti whatsaap, line, teams,google chat, instagram, facebook dan lain-lain, dimana saat mengecek pun menghabiskan waktu yang tidak sedikit, membuat seakan waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan belum lagi mempersiapkan materi-materi ataupun tugas, juga mengoreksi pekerjaan siswa, juga menyelesaikan domestik rumah tangga.
Masalah penyakit yang banyak timbul juga adalah insomnia, banyak saat ini yang mengalami kesulitan tidur, badan terasa letih padahal pergerakan tidak sebanyak sebelum pandemi , dimana hanya duduk diam saja didepan layar, namun itulah yang terjadi pada saat ini. bagaimana kita pandai mengatur waktu ataupun memanage setiap aktifitas yang berjalan.
saya berpikir jika kita orang dewasa saja mampu merasakan kejenuhan ataupun masalah penyakit lainnya, bagaimana kondisi dengan anak-anak?
mereka tidak pernah lagi bermain bersama dengan teman sebayanya, melakukan sekolah secara online, ibadah secara online, semua dilakukan online, hal ini membuat saya juga khawatir akan psikologis anak-anak saya.
saya pun berdiskusi dengan suami bagaimana membawa anak-anak keluar sesekali agar mereka juga bisa merasakan sedikit hal yang berbeda dan membuat mereka lebih nyaman. kamipun memikirkan tempat yang aman dan tidak penuh keramaian demi kesehatan bersama, akhirnya kami sepakat untuk pergi ke area bogor karna area sana masih memiliki udara yang bagus dan juga banyak arena alam terbuka yang baik untuk anak, dibanding kan dengan wilayah jakarta yang sebagian besar sudah dibangun tempat pemukiman,apartemen, gedung-gedung bertingkat, dan sebagainya.
Kamipun memutuskan untuk pergi ke area curug, melakukan pecarian di google curug mana yang dapat dikunjungi, tidak terlalu ramai dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari rumah.
Suami saya mendapatkan dari hasil pencarian di mbah google yaitu curug bidadari. nama curug bidadari diketik dalam aplikasi waze suatu aplikasi yang selalu membantu kami dalam mencapai suatu tujuan yang belum pernah kami kunjungi. Jarak tempuh yang dibutuhkan adalah satu setengah jam dari lokasi rumah kami, saya dan suami sepakat mencoba untuk membawa anak-anak kesana.
Saya berkata pada Abe dan Vito, "Abe, Vito apakah kalian mau bermain ke curug? apa itu ma curug" tanya si kecil vito, "curug itu suatu tempat yang sejuk ,ada air terjunnya dan bisa main air juga sambil berenang seru", jawabku, Yeeee asyikkk teriak vito sambil berlompat dan berlari ke arah abangnya, "Abe kita akan pergi berenang ayoo kita bawa kaca mata renang kita", seru vito dengan semangat membuka tas kacamata renang yang sudah lama tergantung dibalik pintu.
Sayapun menyiapkan makanan dan pakaian ganti anak-anak, dan tidak lupa perlengkapan mandi. dan kamipun berdoa sebelum berangkat yang dipimpin oleh Abe memohon perlindungan Tuhan agar perjalanan dan kegiatan kami semua lancar dan dijauhkan dari segala macam bahaya dan juga virus2.
Kamipun mulai berjalan mengikuti petunjuk dari waze, dan setelah menempuh satu jam perjalanan waze mengarahkan kami menuju suatu komplek perumahan yang dijaga oleh 2 satpam, suami saya sempat ragu untuk memasuki area tersebut namun kami tetap mengikuti sekaligus ingin bertanya lokasi tersebut. kamipun sampai diperbatasan jalur masuk perumahan. Suami saya menurunkan kaca jendela dan menyapa pak satpam, "siang pak mohon maaf saya ingin menuju curug bidadari dan map nya mengarahkan ke arah sini", lalu pak satpampun menjelaskan, " memang kalau menggunakan map akan diarahkan lewat sini, tapi disini tidak bisa pak, bapak bisa melalui jalan lain. Kamipun memutar balik dan mengambil jalan lain karena biasanya map akan mengarahkan jalan alternatif saat kita mengambil rute yang berbeda dari aplikasi. saat kami menggunakan arah lain ternyata kami diarahkan kembali ke lokasi perumahan yang tadi. kebetulan kami bertemu dengan seseorang yang sedang duduk berbicara satu dengan yang lainnya, saya pun menyapa nya selamat siang bu, mohon izin bertanya untuk ke curug bidadari jalan yang bisa ditempuh lewat mana ya?
sang ibu pun menjelaskan lurus saja bu nanti berpatokan mesjid, ibu bertanya lagi disana, baik ibu terimakasih , jawabku.
sepanjang jalan aq bercerita kepada suamiku saat masih muda dulu saya dan teman-teman suka sekali pergi ke curug semakin indah curug yang didatangi maka jalur tempuh dan jalan yang harus dihadapi pun lebih terjal dan sulit dibanding curug biasa pada umumnya.
mungkin seperti itu lah kehidupan ya pa, setiap kesulitan-kesulitan atau tantangan yang menuruut kita sangat besar dibalik itu semua ada keindahan yang sudah disiapkan jika kita lulus dalam kesulitan tersebut. sejatinya segala sesuatu diizinkan Tuhan terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, " ya begitulah ma lika liku kehidupan, jawab suami ku sambil menegndarai mobil ke arah jalan yang diarahkan oleh ibu tadi.
akhirnya kami sampai kelokasi namun jalan sedang diperbaiki, mobil tidak bisa masuk sampai ke lokasi curug, sehingga mobil kami harus diparkir dilokasi tempat makan. dan kami harus menyewa ojek untuk mengantarkan kami kelokasi curug.
biaya yang dikeluarkan adalah 15.000/ motor kami memesan dua motor dan anak-anak masing2 bersama dengan kami. jalan yang dituju tidaklah begitu jauh sekitar 1 km namun jalan yang terjal juga mendaki membuat sensasi tersendiri saat melewati nya, abe vitopun terdengar beberapa kali berteriak seruu huuu asikkk, karena memang ini pertama kalinya mereka naikmotor dengan rute jalan yang naik turun dan berkelok.
terlihat aliran air dan pancuran air sedang dari atas motor, kami sudah sampai ditujuan, suami saya pun membayarkan ongkos ojek dan juga tiket masuk bersamaan. tiket masuk seharga 15.000/orang,dan anak-anak pun sudah tidak sabar ingin turun merasakan kesegaran airnya.
sayapun dan suami menuntun anak-anak menuruni tangga yang terbuat dari batu-batu alam, saat dampai didasar, anak-anak bersama dengan papanya turun ke air dan menikmati dinginnya air dan saya sebagai tim penjaga barang-barang juga seksi dokumentasi.
senyum tawa canda anak-anak bersama papanya saya rekam lewat video dan poto karena ini momen yang sangat langka sejak pandemi. jarang sekali anak - anak memiliki waktu bermain bersama dengan papa mereka. banyak penelitian yang mengungkapkan pentingnya kebersamaan antara anak dan orangtua karena itu mampu meningkatkan kecerdasan emosionalnya dan mampu membangun hubungan yang sehat ditengah keluarga.
sudah hampir 2 jam mereka bermain bersama waktu sudah cukup sore kami harus bergegas kembali karena jalan yang dilalui cukup terjal apabila gelap nanti akan sulit dilewati. sayapun memanggil anak-anak dan papanya naik agar segera mandi dan pulang. kedua anak saya tidak mau pulang mereka masih ingin menikmati kesegaran air dicurug tersebut, namun saya menjelaskan kepada Abe, "nanti kita akan sulit melihat jalan bang kan kamu tadi liat jalannya kecil naik turun belok belok kalau gelap kita akan sulit nanti melihatnya", "oh begitu ya ma, baiklah ayo vito kita mandi keburu gelap nanti kita tidak bisa pulang", akhirnya mereka semua naik dan mandi.
"ma nanti kita naik ojek lagi kan?" tanya vito, "kenapa memangnya vito?" tanyaku, "iya sebab seru sekali loh bisa naik tinggi dan turunan anginnya kencang seruu",jawab vito dengan penuh semangat.
"iya kita nanti naik ojek lagi untuk ketempat parkiran mobil kita", yee asyik,abee ayo kita naik ojek lagi. teriak vito. melihat senyum tawa mereka membuat hati ini teduh sekali bahagia rasanya bisa melihat mereka berbahagia.
memberikan mereka waktu bersama bermain bersama ternyata merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai. memang perlu ada pemaksaan waktu dan membuat waktu khusus untuk anak-anak, kalau tidak maka akan tergerus dengan arus waktu yang terus mengejar kita dengan tumpukan pekerjaan yang tak kunjung habis.
setidaknya sedikit waktu untuk keluarga agar kita pun memiliki keseimbangan dalam hidup ini.
Salam Literasi
Leni
Rabu, 08 September 2021
Speaking Environment Skill in Virtual
Hari demi hari terlalui, waktu terasa cepat berlalu. pagi sampai sore menatap layar melakukan aktifitas mengajar , meeting bersama rekan kerja secara virtual. dan malam pun tiba ada pertemuan bersama dengan guru-guru hebat di seluruh wilayah Indonesia melalui acara public speaking for teacher. hari selasa ini kembali saya mendapatkan kesempatan yang indah dari Om Jay untuk menjadi moderator. Pada hari sebelumnya saya mengkonfirmasi untuk narasumber yang hadir. Saya menanyakan via whatsapp kepada Om Jay, sampai saat ini belum pernah bertemu dengan Om Jay secara nyata, hanya sebatas virtual, namun terasa seperti sudah pernah jumpa, ya Om Jay memiliki kerendahan hati dan sangat humble sehingga siapapun akan sangat senang untuk belajar dan terus belajar dengan beliau.
saya pun mengirimkan pesan untuk pembicara pada malam selasa ini dan Om Jay memberikan jawab bahwa pembicara kali ini adalah Prof Eko Indrajit dan sekaligus memberikan no telpon Prof Eko. Saya pun menghubungi Prof Eko memperkenalkan diri sekaligus menginformasikan saya sebagai moderator untuk acara esok.
tangan dan jemari sayapun mulai mencari informasi dan profil beliau diinternet, dengan bantuan google mengetik nama Prof Eko banyak sekali website-website yang menampilkan biodata ataupun kisah beliau baik dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, karena Prof Eko banyak sekali mengikuti acara seminar menjadi narasumber dan juga trainer, saat membaca biodata beliau sungguh menakjubkan beliau merupakan lulusan terbaik semasa kuliahnya baik didalam negri ataupun diluar negri, dan saya terkagum akan semangat belajar yang tinggi hingga beliau dapat lulus dari berbagai kampus terbaik didunia salah satunya yaitu Harvard University. saya berdoa dan berharap semoga anak-anak didik saya, juga anak saya sendiri 😁bisa sehebat Prof Eko bisa berjuang dimanapun dan menjadi inspirasi buat semua orang.
Begitu banyaknya penghargaan , jabatan penting yang pernah dijabat beliau.
hingga saat ini beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Pradita, juga sebagai Ketua Smart LEarning and Character Center (PSLCC) PGRI
malampun menghampiri jam sudah menunjukkan jam 18:00 saya sudah mempersiapkan semuanya, sebelumnya sudah memprint biodata dan belajar bicara sendiri, agar nantinya tidak gugup.
jam 18:45 sayapun memasuki link zoom yang sudah dipersiapkan oleh Pak Fajar. Atas kebaikan pak Fajar acara ini bisa berlangsunng dari poster dan zoom yanng dipersiapkan dengan sangat profesional, saya sangat bangga sekali bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan rendah hati.
peserta pun sudah mulai ada yang hadir walau acara belum dimulai, acara akan dimulai jam 19:30 WIB, namn antusias guru-guru sungguh sangat besar, dan waktupun berjalan tangan saya kembali terasa dingin dan jantung pun berdetak menjadi sedikit lebih cepat, jam pun sudah menunjukkan pukul 19:30 dan Prof Ekopun sudah hadir, sayapun langsung menyapa Prof Eko dan bapak Ibu guru hebat.
seperti biasanya saya buka dengan pantun untuk menyapa bapak ibu guru hebat di Indonesia.
Ada benang dipakai untuk sulam
merangkai indah saat hujan lebat
saya ucapkan selamat malam
kepada semua bapak ibu guru hebat.
sayapun memanjatkan puji syukur kepada Tuhan karna masih dibri kesempatan, kehidupan sampai malam ini sehingga bisa bersama-sama belajar , sayapun membacakan biodata dari prof Eko sebelum beliau memaparkan materi. setelah biodata dibacakan saya pun memberikan waktu kepada prof eko untuk menyampaikan materi.
Dengan menggunakan baju merah dan energi semangat yang tinggi Prof Eko menyapa kami semua dan mulai menampilkan slide penjelasan dengan tema Bicara Secara Virtual yang Menarik, tidak seperti pertemuan-pertemuan seblumnya Prof Eko mengajarkan kepada kami menjelaskan dan mempraktekan langsung sehingga acara malam ini benar benar memiliki interaksi dan sangat menarik, disajikan dengan berbagai macam aplikasi dari spin, menti.com untuk survey pemenang, breakout room dengan aplikasi zoom, dan masih banyak lagi. membuat waktu berlalu sangat cepat tidak terasa waktu yang disediakan sudah habis.
dikesempatan kali ini pun banyak kejutan yang diberikan oleh Prof Eko, salah satunya adalah kejutan pembagian hadiah, bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan , membuat kalimat romantis seru sekali, karena banyak pertanyaan yang menjebak sehingga dibutuhkan ketelitian dan juga kecepatan dalam menjawab. Prof Eko mengajar kan benar-benar untuk bagaimana agar guru-guru dapat mengajak siswa sama-sama belajar, mengajak siswa aktif dan menikmati pembelajaran tanpa merasa sedang belajar, dengan bantuan aplikasi juga ketulusan dan kebesaran hati seorang guru dalam berbagi, dituangkan oleh Prof dari memberikan apresiasi kepada guru-guru yang sudah berpatisipasi dalam setiap kegiatan yang diberikan prof Eko, bukan masalah benar atau salah namun sikap saat belajar yang harus diapresiasi baik melalui pujian lewat kata-kata, atau memberikan point tambahan, pada malam ini Prof Eko memberikan contoh memberikan voucher uang berupa gopay atau ovo kepada bapak ibu guru, sungguh saya benar-benar kagum , tidak heran beliau Tuhan pakai luar biasa karena memang hati beliau begitu tulus dalam mengajar dan berbagi hal-hal baik.
kehadiran malam ini bersama Prof Eko banyak sekali yang dipelajari semoga kami semua bapak ibu gur bisa menjadi bapak ibu gur yang mampu berbicara lewat pengajaran saat ini walaupun secara virtual namun anak-anak tetap merasa senang untuk belajar dan mampu mengajak siswa untuk sama-sama belajar.
dan sebagai penutup saya sampaikan pantun ini khusus untuk Prof Eko
Bersama Prof Eko dimalam selasa
Mendapat Ilmu mendapat hadiah
semua bapak ibu guru hebat berbahagia
mendoakan Prof Eko selalu sehat dan berkat melimpah.
Salam Literasi
Leni Priska
Rabu, 01 September 2021
Mengintip digitalisasi
"saya mau bu Leni", teriak anak-anak saat saya menanyakan siapa yang ingin mencoba membakar daun kering yang ada ditangan saya , yang sebelumnya saya ambil dari pekarangan sekolah. Pagi itu suasana sangat hangat dengan angin yang bertiup lembut menemani kami semua yang sedang belajar dihalaman parkir sekolah. saat dimana korona belum menyerang kerajaan bumi.
kami semua membentuk sebuah lingkaran besar, belajar dengan suasana yang tidak hanya duduk disebuah bangku dan menggunakan meja, saya mengajak anak keluar agar bisa dapat mengeksplor lebih banyak lagi dan mellihat alam sekitar menjadi sumber belajar yang menyenangkan.
saya menggunakan bahan - bahan yang ada disekitar sekolah. saya menggunakan lilin, korek api, daun kering dan ranting kering.
saat kami berkumpul dan membentuk lingkaran ada satu siswa yang tidak mau duduk bersila dihalaman parkir sekolah, ya kami hanya duduk beralaskan koran, siswa tersebut melihat rentetan semut yang berjalan sehingga dia mengurungkan untuk duduk takut nanti semutnya akan mengerubungi tubuhnya.
dan akhirnya dia berdiri dan sesekali melihat kawanan semut itu kalau-kalau nanti akan berjalan kearahnya.
dan sayapun mulai menyalakan lilin yang agak sulit dinyalakan karena angin yang terus berhembus mematikan lilin yang kami nyalakan. akhirnya bersama dengan anak-anak kami membuat penutup disekelilig lilin dari sebuah kardus sehingga angin tidak menghampiri lilin kami yang menyala.
saya memberikan contoh bagaimana cara membakar daun kering dan ranting yang kering. saya mulai mengambil salah satu daun yang sudah saya kumpulkan dan membakarnya dari bagian ujung tepi, dengan tenang saat sudah terbakar saya langsung memukul-mukul daun ke lantai parkir agar api nya padam,
lalu saya perlihat kan ke anak-anak dan meminta mereka mengamati dan menuliskan apa yang mereka lihat.
kedua saya membakar ranting kayu sama seperti daun tadi di bakar bagian tepi ujung dan dipukul-pukul kelantai agar api nya tidak semakin besar.
setlah itu saya meminta anak untuk menuliskan apa yang mereka amati.
setelah mereka selesai menulis saya bertanya pada mereka siapa yang ingin mencoba sendiri melihat perubahan yang terjadi?
dan suara sorak sorai pun sangat ramai "sayaaaa bu" ya saya pun memilih satu laki-laki dan satu perempuan.
saya berikan daun kepada sang siswa dan ranting kering kepada siswi, dan saya pun mendampingi mereka saat api sudah mulai membakar bagian ujung daun dan ranting, dan mengingatkan untuk memukul-mukulkan ke lantai dengan perlahan, mereka pun sangat senang sekali bisa melihat api yang mereka sendiri membakarnya. dan suara teriakan kembali muncul bu saya juga ingin mencobanya, dan saya pun menjelaskan karena keterbatasan waktu ibu akan memilih 5 siswa saja yang akan mewakili kalian semua ya unyuk mencoba.
dan merekapun mencoba satu persatu dan senyum tawa terlihat dari wajah mereka.
merekapun menulis pengamatan yang mereka dapatkan. dan teriakan dari seorang siswa membuat kami terjut, ibu lihat katanya sambil tangannya menunjuk kearah lilin yang sedang menyala, sayapun menyahut ada apa nak?
lilinnya menjadi pendek tadi dia masih tinggi bu saat awal kita membakar daun yang pertama, sekarang lilinnya semakin pendek.
ohh ini salah satu perubahan wujud benda coba kamu amati ada bagian cairan didasar lantai disekitar lilin itu kan, itu adalah perubahan wujud benda dari padat menjadi cair yang diakibatkan adanya panas yang dihasilkan dari api sumbu lilin tersebut, dan saat suhunya mulai mendingin dia kan membeku kembali menjadi padatan seperti ini. wowww jadi ini yang disebut membeku, mencair ya bu , iya benar kamu hebat nak, nah semua nya kalian boleh mencatat pengamatan anto dari perubahan wujud lilin barusan, dan semua pun mulai mencatat hasil pengamatan anto yang memperhatikan lilin yang menjadi semakin pendek.
kamu hebat anto sudah bisa mengamati perubahan wujud suatu benda, ibu bangga sekali sama kamu. antopun tersenyum dan berterimakasih.
kringg kring kring bel pun berbunyi tanda nya untuk istrahat.saya pun memberikan pegarahan kepada anak2 kembali kekelas dan tidak lupa untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.
dan sayapun kembali keruang guru untuk melanjutkan persiapan mengajar dikelas selanjutnya.
#to be continued
salam literasi
leni priska
Selasa, 31 Agustus 2021
Writing is my passion
Hari selasa merupakan hari yang paling ditunggu oleh bapak/ibu guru hebat di Indonesia. Program yang diinisiasi oleh Om jay yaitu Public Speaking for teacher diadakan setiap selasa dan kamis. sungguh sangat berbahagia bisa bergabung di acara ini dan diberi kesempatan untuk belajar menjadi moderator.
seperti biasanya saya membuka dan memberi salam kepada para peserta yang hadir
Ada Ikan didalam kolam
berenang indah saat hujan lebat
saya ucapkan selamat malam
kepada semua bapak ibu guru hebat
malam ini narasumber yang hadir adalah sosok wanita yang luar biasa, berkat bimbingan beliau lah saya bisa menerbitkan buku antologi untuk pertama kalinya. semangat dan gelora menulis terus beliau kibarkan. beliau memiliki nama lengkap Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd yang biasa dipanggil dengan bunda Kanjeng. beliau merupakan penulis, editor, dan motivator.
Pemaparan materi malam ini dengan bunda kanjeng sangatlah membakar semangat untuk terus menulis, saat sesi tanya jawab pertanyaan timbul dari bapak/ibu guru hebat yang bingung menulis dan juga masih merasa kurang percaya diri juga terjadinya mind blocking yang membuat semangat menulis pun menjadi turun, juga bagaimana agar bisa menjadi penulis yang terkenal dengan senyum manis nya bunda kanjeng menjawab setiap kegalauan bapak/ibu guru.
saya sangat tertarik pada jawaban bunda kanjeng bahwa anggplah menulis seperti cemilan. kita memakan sedikit tetapi sering, begitupun dengan menulis, saat ada ide atau keinginan menulis langsung dan segera menulis walau hanya sedikit, nanti jika terus dilatih maka lama kelamaan tidak terasa akan terus mengalir ide dan menulis akan menjadi kebutuhan yang bila tidak dilakukan akan merasa ada yang kurang atau yang hilang dalam hidup.
semua butuh proses, kalau kita melihat seseorang yang sekarang sukses pasti orang tersebut sudah melewati banyak proses yang akhirnya dia keluar menjadi pemenang. pada dasarnya kita adalah pemenang sejak dilahirkan, karena seorang manusia terbentuk dari satu sel sperma yang terpilih dari ribuan atau bahkan jutaan untuk bertemu dengan sel telur, dan terlahir lah seorang manusia.
bagaimana cara kita menulis??
JAWABANYA : JUST DO IT !
sebagai penulis yang baru memulai memang terlihat agak sulit dibutuhkan ketekunan dan konsistensi juga kesabaran , tidak perlu menunggu sempurna atau terlalu idealis begitulah pesan indah dari sang Bunda Kanjeng .
ada 3 tahap yang harus dilewati hingga terbitnya suatu buku :
1. Editing
suatu langkah yang dilakukan untuk perbaikan draf naskah berdasarkan pedoman yang berlaku
2. Rivising
langkah kedua ini merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk memperbaiki naskah
3. Publishing
langkah ini merupakan langkah yang dilakukan untuk mempublikasikan karya/tulisan.
ayo jadikan menulis sebagai passion, ajakan sang Bunda buat kita semua bapak, ibu guru hebat.
saat membuka saya ucapkan pantun dan terakhir saya tutup dengan pantun juga.
Makan nasi uduk dengan ikan teri
setelah itu keliling kota naik taksi
terimakasih kami ucapkan untuk bunda Sri
sehat selalu dan terus menginspirasi.
Literasi tingkatkan prestasi - Leni Priska, S. Pd
salam Literasi
Murid ulang tahun, Guru mendapat kado
Februari berseri, Murid Ulang tahun Guru Mendapat Kado Kegiatan disekolah pada umumnya belajar dan belajar, bagaimana memberikan warna da...
-
Peran Teknologi Terkini Dalam membuat Pembelajaran Daring (Online) dan Luring (Offline) Menjadi Semakin Menyenangkan. Pembelajaran daring da...
-
Kehidupan menyimpan banyak misteri. Tiada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi dihari esok ataupun mungkin 1 jam kedepan, diperlukan ...