Minggu, 25 April 2021

Hadiah dari YPTD (Thamrin Dahlan)


Sore ini,  saat ingin mengantarkan anak saya latihan taekwondo ada suara yang memanggil nama saya paket ibu leni, sayapun bergegas keluar dan membuka pintu.

Saat keluar rumah terlihat sesosok pria memegang paket yg terbungkus rapi dengan plastik putih, dan pria tersebut bertanya dengan ibu leni?" iya pak saya bu leni", jawab saya. ini bu paketnya pria tersebut memberikan paket itu dan sayapun mengucapkan terimakasih kepada pria tersebut.




Saya melihat nama dan alamat rumah saya,juga tertulis nama pengirin Thamrin Dahlan. Wooww , saya menatap terdiam sejenak ,rasa bercampur dihati ini senang, bahagia,haru, sayapun segera membuka plastik yang membungkus paket tersebut  dan membaca buku yang berjudul " Strategi Cerdas mengelola kelas" Penulis Elvadeni dkk, saat membuka halaman pertama ada tandatangan pak Haji Thamrin woww rasanya senang sekali dan tiba-tiba mata ini terasa lembab,dan akhirnya menetes membasahi pipi ini ya rasa bahagia yg bercampur baur, senang sekali rasanya dan tidak menyangka bisa mendapatkan hadiah buku dari sang maestro penulis dan penerbit besar, pribadi yg berhati mulia ,dan dengan senang hati membantu guru-guru dalam menerbitkan buku gratis, suatu kebanggaan nama saya ditulis disebuah kertas oleh seorang pemimpin hebat dan luar biasa ini. saat membuka halaman per halaman dan membacanya, buku ini bagus sekali ,sebuah buku yang memberikan inspirasi bagaimana mengelola kelas dengan metode mengajar yang menarik dan inovatif.



Sejak saya ikut belajar menulis saya lebih mengerti arti sebuah buku, ya terbitnya sebuah buku merupakan wujud dari kerja kertas ,komitmen,dan ketulusan hati dari sang penulis yg ingin berbagi kebaikan kepada semua orang, dan saya sungguh bersyukur mendapatkan hadiah yg berharga ini, yang tak mampu diungkapkan lewat kata dan tulisan , hanya doa yg mampu saya panjatkan terimakasih Tuhan telah mempertemukan saya dengan seorang pemimpin yang berhati mulia yg menginspirasi seperti pak haji Thamrin semoga dipanjangkan umur nya ,ditambahkan kesehatan ekstra,apapun yg dilakukan Tuhan yg buat berhasil dan yptd bisa terus menjadi sarana yang terus menginspirasi dan berbagi hal baik lewat tulisan.

seperti Abraham Lincoln pernah katakan : " Hal-hal yang ingin kutahu ada didalam buku, sahabat terbaik adalah orang yang akan memberikanku sebuah  buku yang belum aku ketahui".

sekali lagi terimakasih pak Haji Thamrin Dahlan dan YPTD sudah menjadi sahabat terbaik dan memberikan hadiah terbaik ini pada saya sukses dan sehat selalu ya pak. juga kepada ibu Dita yang juga sudah membantu saya dan mengajar saya bagaimana menerbitkan naskah di yptd website,Tuhan memberkati.

Salam literasi


Leni Priska

Rabu, 21 April 2021

Cahaya Kartini Masa Kini , 21 April 2021


PROFIL PENULIS

Penulis bernama Leni Priska, S.Pd. Lahir di Jakarta ,11 Agustus 1985 Penulis merupakan lulusan dari Akademi Kimia Analisis Caraka Nusantara dan juga lulusan dari Universitas Indraprasta PGRI. Penulis sudah berkelut didunia pendidikan kurang lebih 11 tahun .Saat ini penulis adalah seorang guru kimia di Saint Peter School, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ditahun 2019 penulis menjadi Trainer of School Innovative Program, pada tahun 2016 menjadi salah satu nominasi Instruktur Nasional dan Guru Prestasi di Jakarta Utara.Pada tahun 2014 mendapatkan award Initiative Teacher ,dan pada tahun 2013 mendapatkan award Creative Teacher dari Sekolah Tunas Bangsa.

Email : leni.priska@saintpeter.sch.id Blog : leniguruuhuy.blogspot.com hp : 08551173282

CAHAYA KARTINI MASA KINI

 

Minggu ini merupakan minggu ujian tengah semester, sebagai seorang guru saya sudah mempersiapkan soal 2 minggu sebelumnya. Sebagai seorang ibu  saya pun turut mempersiapkan anak saya abelano yang juga megikuti ujian tengah semester dari sekolahmya, Abe saat ini ada dikelas 1 sd, kami berdua memiliki sahabat yang sama saat ini yaitu zoom meeting, salah satu aplikasi yang kami gunakan dalam pembelajaran online ditengah pandemi korona yang masih belum berakhir.


Anak kedua saya alvito yang biasa saya panggil vito masih berumur 4 tahun saat saya sedang online dia melakukan kegiatan mengeja ,menulis,dan bermain sendiri. Sejak pandemi sangat jarang anak-anak saya bermain diluar dan berkumpul dengan teman sebaya , juga sangat jarang membeli makanan atau pun jajanan untuk menjaga mereka senantiasa sehat. Abe dan Alvito sangat senang makan roti coklat dan banana cake yang biasa dibeli ditoko roti, mereka meminta saya untuk membuat sebagai cemilan mereka, saya belum pernah membuat roti ataupun cake, namun informasi saat ini sangat mudah didapat dengan menjelajah youtube, sayapun mendapatkan bagaimana membuat roti dan cake tersebut dari youtube.


Saya berencana membuat roti ini setelah selesai ibadah online tengah minggu, karena sore hari saya memiliki kelas diskusi kimia tambahan untuk anak-anak yang keesokan  harinya akan ujian kimia. sekitar jam 4 sore saya membuka kelas diskusi tambahan , saya membahas soal-soal dan berdiskusi dengan mereka hal-hal yang belum mereka pahami, tak terasa waktu sudah menunjukkan setengah 7 malam , saya harus bersiap untuk ibadah jam 7 , saya pun mengakhiri pertemuan dan berpesan “ apabila anak-anak masih ada yang perlu ditanyakan bisa ditanyakan kembali ,chat saja dan saya akan membalas setelah saya selesai ibadah,sehat selalu , semangat belajar Tuhan berkati” dan aplikasi  zoom meeting saya akhiri.


Saya bergegas menyiapkan makan malam dan memanggil Abe dan Vito yang dari tadi bermain bersama papanya, selama saya mengajar.  Saat makan malam selesai Vito meminta untuk membuat roti coklat, saya pun menjawabnya sabar ya Vito, setelah mama ibadah kita akan buat roti sama-sama. Saya dan suami saya pun mengikuti ibadah online tengah minggu, bekerja dan beribadah saat ini semua masih online , teknologi sangat menolong saya dan keluarga untuk tetap melakukan aktifitas dan kesehatan pun terjaga.


Saat ibadah yang bertemakan Tuhan Yang Tepat Waktu, ada prinsip hidup yang kembali diingatkan, hanya Tuhan yang tahu tentang ending kehidupan , hidup ini adalah misteri, banyak hal yang saya dan suami tidak mengerti tapi Tuhan selalu tepat waktu menolong dan menyertai senantiasa karena Dia begitu mengasihi kita. Tuhan tidak akan pernah gagal dan tidak pernah merancangkan kegagalan untuk kita.


Rancangan damai sejahtera dan masa depan yang indah Tuhan siapkan buat kita yang percaya sungguh-sungguh pada Dia, maka itu kita harus gunakan waktu yang Tuhan beri dengan tidak membuang-buang waktu. Tidak membuang waktu untuk membenci, membicarakan orang lain,berbuat jahat atau menyimpan kesalahan orang lain.

Ada sebuah penelitian yang dilakukan dengan satu orang mengunyah kapas satu menit dengan mengingat hal-hal yang buruk, dan satu orang yang lain mengunyah kapas selama satu menit dengan mengingat hal hal yang baik hasilnya didapat pada kapas orang pertama yang mengunyah sambil mengingat hal-hal yang buruk dalam kapasnya terdapat enzim yang dapat menyebabkan kanker 5x lebih besar dari orang normal dan pada orang yang kedua yang mengunyah kapas sambil mengingat hal baik ditemukan adanya suatu zat baik yang dapat meningkatkan imun tubuh .


Tuhan mendesain manusia tidak untuk menyimpan kebencian atau hal yang buruk, Tuhan menciptakan kita untuk melakukan hal-hal baik dalam dunia ini. sebab itu mari gunakan waktu kita sebaik-baiknya memberikan yang terbaik dalam hidup kita untuk kemuliaan nama Tuhan, dan untuk melakukan kehendak TUhan tidak menunda, just do it. untuk melakukan hal-hal baik dimata Tuhan harus segera dilakukan. mungkin saat melakukannya kita merasa tidak mampu namun Tuhan akan memampukan kita, karena Dia adalah Tuhan yang slalu setia menyertai kita dan menyayangi kita.

 



 

Ibadah pun selesai saya dan suami terberkati dan dicharge kembali untuk tetap melakukan hal-hal baik walau ditengah situasi yang tidak baik. Saya pun memanggil anak-anak dari kamar mereka dan mengajak mereka untuk membuat roti cokelat yang sudah saya janjikan. Saya dibantu Abe dan Vito mencampurkan semua bahan-bahan tepung,gula,mentega ,susu,ragi telur, menjadi adonan roti, yang siap untuk dipanggang. Saya persiapkan anak-anak untuk tidur malam , menggosok gigi, membaca alkitab,dan berdoa. Setelah semua selesai Abe, Vito pun tidur dikamarnya.


Handphone saya pun berbunyi ada notification chat masuk dari aplikasi teams,saya membacanya dan ternyata salah satu murid saya yang tertinggal mengikuti kelas tambahan sore tadi. Dia sangat khawatir  gagal untuk ujian besok karena ada materi yang  belum dipahaminya, hati saya pun tergerak untuk membuka kelas tambahan malam itu , sangat bersyukur adanya teknologi melalui aplikasi zoom tetap bisa mengajar walau gelap malam datang tak perlu menunggu pintu kelas terbuka, merdeka belajar, merdeka waktu. Gelapnya malam tak memadamkan semangat belajar kami. Cahaya dan semangat Kartini yang ada mampu menerangi gelapnya malam dan kehangatan saat ini.

 

 



 

 

Saya dan murid ini membahas soal-soal yang belum dipahaminya , sambil mengajar, saya minta tolong pada suami untuk mengecek  roti  yang sebelumnya saya sudah masukkan ke dalam oven. saya dan murid saya menjawab soal-soal yang belum dimengerti, dan dia pun berucap terimakasih Miss leni saya sudah paham dan mengerti, hati ini pun sangat senang dan lega mendengarnya, walau tidak bisa melihat langsung tapi saya dapat merasakan kepercayaan dirinya bangkit dan yakin akan keberhasilan ujian esok.


Saat kami melihat waktu betapa terkejutnya kami, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Semangat siswa dan keingintahuannya yang dalam menjadi bahan bakar semangat seorang guru sehingga waktupun seakan berhenti sejenak.

Saat itu juga saya mengakhiri pertemuan itu dan berucap pada murid itu untuk segera beristirahat dan berdoa agar besok bisa fit dan mengerjakan ujian dengan baik.


Puji Tuhan dengan menggunakan aplikasi teknologi digital saat ini, dapat beribadah dan sebagai seorang ibu saya juga dapat menikmati waktu bersama anak-anak membuat roti bersama sekaligus mampu menjalankan profesi sebagai guru tetap bisa berbagi ilmu dengan mengajar anak-anak murid tanpa batas waktu dan ruang,   saat pandemi korona ini banyak hal yang sulit untuk dijalani dan dipahami, namun  dilihat dari sudut pandang yang lain ,pandemi ini mampu mengupgrade diri saya lebih banyak menggunakan waktu untuk belajar, beribadah dan berbagi hal hal baik bagi orang-orang disekitar kita, walau tidak hadir secara fisik dengan teknologi yang ada semua hal positif masih bisa dikerjakan.


Selama Tuhan masih memberikan kesempatan dan waktu bagi kita Kartini-kartini  Indonesia biarlah  cahaya Kartini terus menerangi saat kegelapan hadir dan redupnya malam , tetaplah Kartini bersinar dan terus memberikan inspirasi dan berbagi hal-hal baik untuk kemuliaan Nama Tuhan. 









 Tulisan ini tertuang dalam buku " Geliat Perempuan Milenial dalam Narasi"

Antologi Mengenang R.A Kartini di tahun 2021

Penulis/penyusun : Neny Arifah

Penyunting naskah : Sri Sugiastuti


Salam Literasi 


Leni Priska


Senin, 05 April 2021

#1 Cara Jadi Penulis

 



Malam ini pertemuan pertama pelatihan belajar menulis gelombang 18, pelatihan belajar menulis ini merupakan gagasan yang dibuat oleh Om Jay dan team yang banyak menginspirasi banyak guru-guru di Indonesia.

Narasumber malam ini adalah seorang penulis hebat dan buat saya beliau merupakan salah satu motivator terhebat, oleh karena beliau saya termotivasi membuat buku pertama yaitu buku antologi bertemakan Kartini nantikan bukunya ya yang akan segera terbit. 😁

beliau bernama Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.  yang biasa dipanggil ibu Kanjeng , dilahirkan di Semarang 8 April 1961 dari pasangan Sugiman-Hj Sri Yatminten. Beliau pernah belajar di UNS tahun 1980-1984 (saya belum lahir😁) FKIP Bahasa Inggris dan melanjutkan S2 di UMS Surakarta tahun 2007-2010.

Cara jadi penulis ibu Kanjeng memaparkan yaitu dengan niat, niat yang bulat saat bergabung dengan group belajar menulis ini. benar sekali ibu kanjeng tanpa niat yang bulat menulispun menjadi kendala dikala kegiatan yang lain juga mengejar untuk diselesaikan dan malam ini saya niatkan selesaikan resume pertemuan pertama dihari yang sama. 

Dengan pesan dari Ibu Kanjeng selain niat perlu dibarengi dengan semangat dan juga mau belajar. mau belajar dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada disekeliling kita. 

Better Late Than Never ........ inilah pesan luar biasa yang bu Kanjeng sampaikan membuat saya yang terlambat menulis resume saat gelombang 17 terus mau belajar dan belajar untuk menjadi penulis hebat layaknya bu Kanjeng, Om Jay dan penulis hebat lainnya.

Sayapun mengajukan pertanyaan pada pertemuan kali ini yaitu bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri untuk penulis pemula karena saya sebagai pemula masih merasa tulisan yang saya buat kurang baik?

Dengan suara yang lembut dan menenangkan hati bu Kanjeng menjawab pertanyaan saya dengan mengucapkan "jangan takut dan percaya akan potensi yang ibu leni miliki"  yes ibu Kanjeng siap😊

Hidup terus berproses begitupun dengan menulis begitu pesan ibu Kanjeng teringat dengan tulisan om Jay tentang menanam kangkung dan cabe, semua proses dalam menanam butuh proses , saat kita menebar benih maka tidak serta merta kangkung atau cabe keesokan harinya akan kita panen namun membutuhkan proses dalam pertumbuhannya. sangat senang sekali malam ini saya diingatkan kembali dan mendapat semangat baru untuk melalui proses demi proses dalam pembelajaran menjadi seorang penulis.

Pesan lain yang ibu Kanjeng sampaikan dalam penulisan buku yang baik adalah adanya 5W, 1 H ( Who, What, Where, When , Why and How ) jika buku sudah memiliki ini maka buku ini akan mudah dipahami oleh orang yang akan membaca.

tetap semangat , mau belajar dan terus berusaha memberikan yang terbaik maka tuaian yang akan didapatpun akan menghasilkan hal-hal baik dan luar biasa.

salam literasi,


Leni Priska, S.Pd. 




Murid ulang tahun, Guru mendapat kado

 Februari berseri, Murid Ulang tahun Guru Mendapat Kado Kegiatan disekolah pada umumnya belajar dan belajar, bagaimana memberikan warna da...