Minggu, 12 September 2021

Curug Bidadari

 Bosan satu kata yang saat ini banyak terdengar dari siswa,rekan-rekan saudara dan para sahabat.

sudah hampir 2 tahun tidak pernah jumpa dan bercerita bersama , bercanda tawa, semua hanya via virtual.

seakan memang sudah beradaptasi dengan situasi yang  baru seperti sekarang ini, setiap hari didepan layar bahkan bisa sepanjang hari dengan berbagai macam aktifitas webinar demi webinar.

teringat dengan webinar yang diadakan oleh kementrian kesehatan banyak masalah kesehatan baru yang ditimbulkan akibat melakukan aktifitas yang berlangsung cukup lama dalam keadaan terus -menerus, menyebabkan keseimbangan dalam hidup ini terganggu juga berdampak terhadap metabolisme didalam tubuh.

Dari mengalami kecemasan,ketakutan akan tertinggalnya informasi sehigga memaksa setiap orang untuk membaca dan mengecek setiap pesan yang masuk baik dari email ataupun aplikasi yang lain seperti whatsaap, line, teams,google chat, instagram, facebook dan lain-lain, dimana saat mengecek pun menghabiskan waktu yang tidak sedikit,  membuat seakan waktu 24 jam tidak cukup untuk menyelesaikan belum lagi mempersiapkan materi-materi ataupun tugas, juga mengoreksi pekerjaan siswa, juga menyelesaikan domestik rumah tangga.

Masalah penyakit yang banyak timbul juga adalah insomnia, banyak saat ini yang mengalami kesulitan tidur, badan terasa letih padahal pergerakan tidak sebanyak sebelum pandemi , dimana hanya duduk diam saja didepan layar, namun itulah yang terjadi pada saat ini. bagaimana kita pandai mengatur waktu ataupun memanage setiap aktifitas yang berjalan.

saya berpikir jika kita orang dewasa saja mampu merasakan kejenuhan ataupun masalah penyakit lainnya, bagaimana kondisi dengan anak-anak?

 

mereka tidak pernah lagi bermain bersama dengan teman sebayanya, melakukan sekolah secara online, ibadah secara online, semua dilakukan online, hal ini membuat saya juga khawatir akan psikologis anak-anak saya.

saya pun berdiskusi dengan suami bagaimana membawa anak-anak keluar sesekali agar mereka juga bisa merasakan sedikit hal yang berbeda dan membuat mereka lebih nyaman. kamipun memikirkan tempat yang aman dan tidak penuh keramaian demi kesehatan bersama, akhirnya kami sepakat untuk pergi ke area bogor karna area sana masih memiliki udara yang bagus dan juga banyak arena alam terbuka yang baik untuk anak, dibanding kan dengan wilayah jakarta yang sebagian besar sudah dibangun tempat pemukiman,apartemen, gedung-gedung bertingkat, dan sebagainya.

Kamipun memutuskan untuk pergi ke area curug,  melakukan pecarian di google curug mana yang dapat dikunjungi, tidak terlalu ramai dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari rumah.

Suami saya mendapatkan dari hasil pencarian di mbah google yaitu curug bidadari. nama curug bidadari diketik dalam aplikasi waze suatu aplikasi yang selalu membantu kami dalam mencapai suatu tujuan yang belum pernah kami kunjungi. Jarak tempuh yang dibutuhkan adalah satu setengah jam dari lokasi rumah kami, saya dan suami sepakat mencoba untuk membawa anak-anak kesana.

Saya berkata pada Abe dan Vito, "Abe, Vito apakah kalian mau bermain ke curug? apa itu ma curug" tanya si kecil vito, "curug itu suatu tempat yang sejuk ,ada air terjunnya dan bisa main air juga sambil berenang seru", jawabku, Yeeee asyikkk teriak vito sambil berlompat dan berlari ke arah abangnya, "Abe kita akan pergi berenang ayoo kita bawa kaca mata renang kita", seru vito dengan semangat membuka tas kacamata renang yang sudah lama tergantung dibalik pintu.

Sayapun menyiapkan makanan dan pakaian ganti anak-anak, dan tidak lupa perlengkapan mandi. dan kamipun berdoa sebelum berangkat yang dipimpin oleh Abe memohon perlindungan Tuhan agar perjalanan dan kegiatan kami semua lancar dan dijauhkan dari segala macam bahaya dan juga virus2.

Kamipun mulai berjalan mengikuti petunjuk dari waze, dan setelah menempuh satu jam perjalanan waze mengarahkan kami menuju suatu komplek perumahan yang dijaga oleh 2 satpam, suami saya sempat ragu untuk memasuki area tersebut namun kami tetap mengikuti sekaligus ingin bertanya lokasi tersebut. kamipun sampai diperbatasan jalur masuk perumahan. Suami saya menurunkan kaca jendela dan menyapa pak satpam, "siang pak mohon maaf saya ingin menuju curug bidadari dan map nya mengarahkan ke arah sini", lalu pak satpampun menjelaskan, " memang kalau menggunakan map akan diarahkan lewat sini, tapi disini tidak bisa pak, bapak bisa melalui jalan lain. Kamipun memutar balik dan mengambil jalan lain karena biasanya map akan mengarahkan jalan alternatif saat kita mengambil rute yang berbeda dari aplikasi. saat kami menggunakan arah lain ternyata kami diarahkan kembali ke lokasi perumahan yang tadi. kebetulan kami bertemu dengan seseorang yang sedang duduk berbicara satu dengan yang lainnya, saya pun menyapa nya selamat siang bu, mohon izin bertanya untuk ke curug bidadari jalan yang bisa ditempuh lewat mana ya?

sang ibu pun menjelaskan lurus saja bu nanti berpatokan mesjid, ibu bertanya lagi disana, baik ibu terimakasih , jawabku.

sepanjang jalan aq bercerita kepada suamiku saat masih muda dulu saya dan teman-teman suka sekali pergi ke curug semakin indah curug yang didatangi maka jalur tempuh dan jalan yang harus dihadapi pun lebih terjal dan sulit dibanding curug biasa pada umumnya.

mungkin seperti itu lah kehidupan ya pa, setiap kesulitan-kesulitan atau tantangan yang menuruut kita sangat besar dibalik itu semua ada keindahan yang sudah disiapkan jika kita lulus dalam kesulitan tersebut. sejatinya segala sesuatu diizinkan Tuhan terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, " ya begitulah ma lika liku kehidupan, jawab suami ku sambil menegndarai mobil ke arah jalan yang diarahkan oleh ibu tadi.

akhirnya kami sampai kelokasi namun jalan sedang diperbaiki, mobil tidak bisa masuk sampai ke lokasi curug, sehingga mobil kami harus diparkir dilokasi tempat makan. dan kami harus menyewa ojek untuk mengantarkan kami kelokasi curug.

biaya yang dikeluarkan adalah 15.000/ motor kami memesan dua motor dan anak-anak masing2 bersama dengan kami. jalan yang dituju tidaklah begitu jauh sekitar 1 km namun jalan yang terjal juga mendaki membuat sensasi tersendiri saat melewati nya, abe vitopun terdengar beberapa kali berteriak seruu huuu asikkk, karena memang ini pertama kalinya mereka naikmotor dengan rute jalan yang naik turun dan berkelok.

terlihat aliran air dan pancuran air sedang dari atas motor, kami sudah sampai ditujuan, suami saya pun membayarkan ongkos ojek dan juga tiket masuk bersamaan. tiket masuk seharga 15.000/orang,dan anak-anak pun sudah tidak sabar ingin turun merasakan kesegaran airnya.

sayapun dan suami menuntun anak-anak menuruni tangga yang terbuat dari batu-batu alam, saat dampai didasar, anak-anak bersama dengan papanya turun ke air dan menikmati dinginnya  air dan saya sebagai tim penjaga barang-barang juga seksi dokumentasi.

senyum tawa canda anak-anak bersama papanya saya rekam lewat video dan poto karena ini momen yang sangat langka sejak pandemi. jarang sekali anak - anak memiliki waktu bermain bersama dengan papa mereka.  banyak penelitian yang mengungkapkan pentingnya kebersamaan antara anak dan orangtua karena itu mampu meningkatkan kecerdasan emosionalnya dan mampu membangun hubungan yang sehat ditengah keluarga.

sudah hampir 2 jam mereka bermain bersama waktu sudah cukup sore kami harus bergegas kembali karena jalan yang dilalui cukup terjal apabila gelap nanti akan sulit dilewati. sayapun memanggil anak-anak dan papanya naik agar segera mandi dan pulang. kedua anak saya tidak mau pulang mereka masih ingin menikmati kesegaran air dicurug tersebut, namun saya menjelaskan kepada Abe, "nanti kita akan sulit melihat jalan bang kan kamu tadi liat jalannya kecil naik turun belok belok kalau gelap kita akan sulit nanti melihatnya", "oh begitu ya ma, baiklah ayo vito kita mandi keburu gelap nanti kita tidak bisa pulang", akhirnya mereka semua naik dan mandi.

"ma nanti kita naik ojek lagi kan?" tanya vito, "kenapa memangnya vito?" tanyaku, "iya sebab seru sekali loh bisa naik tinggi dan turunan anginnya kencang seruu",jawab vito dengan penuh semangat.

"iya kita nanti naik ojek lagi untuk ketempat parkiran mobil kita", yee asyik,abee ayo kita naik ojek lagi. teriak vito. melihat senyum tawa mereka membuat hati ini teduh sekali bahagia rasanya bisa melihat mereka berbahagia.

memberikan mereka waktu bersama bermain bersama ternyata merupakan kebahagiaan yang tidak ternilai. memang perlu ada pemaksaan waktu dan membuat waktu khusus untuk anak-anak, kalau tidak maka akan tergerus dengan arus waktu yang terus mengejar kita dengan tumpukan pekerjaan yang tak kunjung habis.

setidaknya sedikit waktu untuk keluarga agar kita pun memiliki keseimbangan dalam hidup ini.

Salam Literasi

Leni

Rabu, 08 September 2021

Speaking Environment Skill in Virtual




Hari demi hari terlalui, waktu terasa cepat berlalu. pagi sampai sore menatap layar melakukan aktifitas mengajar , meeting bersama rekan kerja secara virtual. dan malam pun tiba ada pertemuan bersama dengan guru-guru hebat di seluruh wilayah Indonesia melalui acara public speaking for teacher. hari selasa ini kembali saya mendapatkan kesempatan yang indah dari Om Jay untuk menjadi moderator. Pada hari sebelumnya saya mengkonfirmasi untuk narasumber yang hadir. Saya menanyakan via whatsapp kepada Om Jay, sampai saat ini belum pernah bertemu dengan Om Jay secara nyata, hanya sebatas virtual, namun terasa seperti sudah pernah jumpa, ya Om Jay memiliki kerendahan hati dan sangat humble sehingga siapapun akan sangat senang untuk belajar dan terus belajar dengan beliau.

saya pun mengirimkan pesan untuk pembicara pada malam selasa ini dan Om Jay memberikan jawab bahwa pembicara kali ini adalah Prof Eko Indrajit dan sekaligus memberikan no telpon Prof Eko. Saya pun menghubungi Prof Eko memperkenalkan diri sekaligus menginformasikan saya sebagai moderator untuk acara esok.

tangan dan jemari  sayapun mulai mencari informasi dan profil beliau diinternet, dengan bantuan google mengetik nama Prof Eko banyak sekali website-website  yang menampilkan biodata ataupun kisah beliau baik dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, karena Prof Eko banyak sekali mengikuti acara seminar menjadi narasumber dan juga trainer, saat membaca biodata beliau sungguh menakjubkan beliau merupakan lulusan terbaik semasa kuliahnya baik didalam negri ataupun diluar negri, dan saya terkagum akan semangat belajar yang tinggi hingga beliau dapat lulus dari berbagai kampus terbaik didunia salah satunya yaitu Harvard University. saya berdoa dan berharap semoga anak-anak didik saya, juga anak saya  sendiri 😁bisa sehebat Prof Eko bisa berjuang dimanapun dan menjadi inspirasi buat semua orang.

Begitu banyaknya penghargaan ,  jabatan penting yang pernah dijabat beliau.

hingga saat ini beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Pradita, juga sebagai Ketua Smart LEarning and Character Center  (PSLCC) PGRI

malampun menghampiri jam sudah menunjukkan jam 18:00 saya sudah mempersiapkan semuanya, sebelumnya sudah memprint biodata dan belajar bicara sendiri, agar nantinya tidak gugup.

jam 18:45 sayapun memasuki link zoom yang sudah dipersiapkan oleh Pak Fajar. Atas kebaikan pak Fajar acara ini bisa berlangsunng dari poster dan zoom yanng dipersiapkan dengan sangat profesional, saya sangat bangga sekali bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan rendah hati.

peserta pun sudah mulai ada yang hadir walau acara belum dimulai, acara akan dimulai jam 19:30 WIB, namn antusias guru-guru sungguh sangat besar, dan waktupun berjalan tangan saya kembali terasa dingin dan jantung pun berdetak menjadi sedikit lebih cepat, jam pun sudah menunjukkan pukul 19:30 dan Prof Ekopun sudah hadir, sayapun langsung menyapa Prof Eko dan bapak Ibu guru hebat.

seperti biasanya saya buka dengan pantun untuk menyapa bapak ibu guru hebat di Indonesia.

Ada benang dipakai untuk sulam

merangkai indah saat hujan lebat

saya ucapkan selamat malam

kepada semua bapak ibu guru hebat.

sayapun memanjatkan puji syukur kepada Tuhan karna masih dibri kesempatan, kehidupan sampai malam ini sehingga bisa bersama-sama belajar , sayapun membacakan biodata dari prof Eko sebelum beliau memaparkan materi. setelah biodata dibacakan saya pun memberikan waktu kepada prof eko untuk menyampaikan materi.

Dengan menggunakan baju merah dan energi semangat yang tinggi Prof Eko menyapa kami semua dan mulai menampilkan slide penjelasan dengan tema Bicara Secara Virtual yang Menarik, tidak seperti pertemuan-pertemuan seblumnya Prof Eko mengajarkan kepada kami menjelaskan dan mempraktekan langsung sehingga acara malam ini benar benar memiliki interaksi dan sangat menarik, disajikan dengan berbagai macam aplikasi dari spin, menti.com untuk survey pemenang, breakout room dengan aplikasi zoom, dan masih banyak lagi. membuat waktu berlalu sangat cepat tidak terasa waktu yang disediakan sudah habis.

dikesempatan kali ini pun banyak kejutan yang diberikan oleh Prof Eko, salah satunya adalah kejutan pembagian hadiah, bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan , membuat kalimat romantis seru sekali, karena banyak pertanyaan yang menjebak sehingga dibutuhkan ketelitian dan juga kecepatan dalam menjawab. Prof Eko mengajar kan benar-benar untuk bagaimana agar guru-guru dapat mengajak siswa sama-sama belajar, mengajak siswa aktif dan menikmati pembelajaran tanpa merasa sedang belajar, dengan bantuan aplikasi juga ketulusan dan kebesaran hati seorang guru dalam berbagi, dituangkan oleh Prof dari memberikan apresiasi kepada guru-guru yang sudah berpatisipasi dalam setiap kegiatan yang diberikan prof Eko, bukan masalah benar atau salah namun sikap saat belajar yang harus diapresiasi baik melalui pujian lewat kata-kata, atau memberikan point tambahan, pada malam ini Prof Eko memberikan contoh memberikan voucher uang berupa gopay atau ovo kepada bapak ibu guru, sungguh saya benar-benar kagum , tidak heran beliau Tuhan pakai luar biasa karena memang hati beliau begitu tulus dalam mengajar dan berbagi hal-hal baik. 

kehadiran malam ini bersama Prof Eko banyak sekali yang dipelajari semoga kami semua bapak ibu gur bisa menjadi bapak ibu gur yang mampu berbicara lewat pengajaran saat ini walaupun secara virtual namun anak-anak tetap merasa senang untuk belajar dan mampu mengajak siswa untuk sama-sama belajar.



dan sebagai penutup saya sampaikan pantun ini khusus untuk Prof Eko

Bersama Prof Eko dimalam selasa

Mendapat Ilmu mendapat hadiah

semua bapak ibu guru hebat berbahagia

mendoakan Prof Eko selalu sehat dan berkat melimpah.


Salam Literasi


Leni Priska

Rabu, 01 September 2021

Mengintip digitalisasi

 "saya mau bu Leni", teriak anak-anak saat saya menanyakan siapa yang ingin mencoba membakar daun kering yang ada ditangan saya , yang sebelumnya saya ambil dari pekarangan sekolah. Pagi itu suasana sangat hangat dengan angin yang bertiup lembut menemani kami semua yang sedang belajar dihalaman parkir sekolah. saat dimana korona belum menyerang kerajaan bumi.

kami semua membentuk sebuah lingkaran besar, belajar dengan suasana yang tidak hanya duduk disebuah bangku dan menggunakan meja, saya mengajak anak keluar agar bisa dapat mengeksplor lebih banyak lagi dan mellihat alam sekitar menjadi sumber belajar yang menyenangkan.

saya menggunakan bahan - bahan yang ada disekitar sekolah. saya menggunakan lilin, korek api, daun kering dan ranting kering.

saat kami berkumpul dan membentuk lingkaran ada satu siswa yang tidak mau duduk bersila dihalaman parkir sekolah, ya kami hanya duduk beralaskan koran, siswa tersebut melihat rentetan semut yang berjalan sehingga dia mengurungkan untuk duduk takut nanti semutnya akan mengerubungi tubuhnya.

dan akhirnya dia berdiri dan sesekali melihat kawanan semut itu kalau-kalau nanti akan berjalan kearahnya.

dan sayapun mulai menyalakan lilin yang agak sulit dinyalakan karena angin yang terus berhembus mematikan lilin yang kami nyalakan. akhirnya bersama dengan anak-anak  kami membuat penutup disekelilig lilin dari sebuah kardus sehingga angin tidak menghampiri lilin kami yang menyala.


saya memberikan contoh bagaimana cara membakar daun kering dan ranting yang kering. saya mulai mengambil salah satu daun yang sudah saya kumpulkan dan membakarnya dari bagian ujung tepi, dengan tenang saat sudah terbakar saya langsung memukul-mukul daun ke lantai parkir agar api nya padam,

lalu saya perlihat kan ke anak-anak dan meminta mereka mengamati dan menuliskan apa yang mereka lihat.

kedua saya membakar ranting kayu sama seperti daun tadi di bakar bagian tepi ujung dan dipukul-pukul kelantai agar api nya tidak semakin besar.

setlah itu saya meminta anak untuk menuliskan apa yang mereka amati.

setelah mereka selesai menulis saya bertanya pada mereka siapa yang ingin mencoba sendiri melihat perubahan yang terjadi?

dan suara sorak sorai pun sangat ramai "sayaaaa bu" ya saya pun memilih satu laki-laki dan satu perempuan.

saya berikan daun kepada sang siswa dan ranting kering kepada siswi, dan saya pun mendampingi mereka saat api sudah mulai membakar bagian ujung daun dan ranting, dan mengingatkan untuk memukul-mukulkan ke lantai dengan perlahan, mereka pun sangat senang sekali bisa melihat api yang mereka sendiri membakarnya. dan suara teriakan kembali muncul bu saya juga ingin mencobanya, dan saya pun menjelaskan karena keterbatasan waktu ibu akan memilih 5 siswa saja yang akan mewakili kalian semua ya unyuk mencoba.

dan merekapun mencoba satu persatu dan senyum tawa terlihat dari wajah mereka.

merekapun menulis pengamatan yang mereka dapatkan. dan teriakan dari seorang siswa membuat kami terjut, ibu lihat katanya sambil tangannya menunjuk kearah lilin yang sedang menyala, sayapun menyahut ada apa nak?

lilinnya menjadi pendek tadi dia masih tinggi bu saat awal kita membakar daun yang pertama, sekarang lilinnya semakin pendek.

ohh ini salah satu perubahan wujud benda coba kamu amati ada bagian cairan didasar lantai disekitar lilin itu kan, itu adalah perubahan wujud benda dari padat menjadi cair yang diakibatkan adanya panas yang dihasilkan dari api sumbu lilin tersebut, dan saat suhunya mulai mendingin dia kan membeku kembali menjadi padatan seperti ini. wowww jadi ini yang disebut membeku, mencair ya bu , iya benar kamu hebat nak, nah semua nya kalian boleh mencatat pengamatan anto dari perubahan wujud lilin barusan, dan semua pun mulai mencatat hasil pengamatan anto yang memperhatikan lilin yang menjadi semakin pendek.

kamu hebat anto sudah bisa mengamati perubahan wujud suatu benda, ibu bangga sekali sama kamu. antopun tersenyum dan berterimakasih.

kringg kring kring bel pun berbunyi tanda nya untuk istrahat.saya pun memberikan pegarahan kepada anak2 kembali kekelas dan tidak lupa untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.

dan sayapun kembali keruang guru untuk melanjutkan persiapan mengajar dikelas selanjutnya.


#to be continued

salam literasi


leni priska

Murid ulang tahun, Guru mendapat kado

 Februari berseri, Murid Ulang tahun Guru Mendapat Kado Kegiatan disekolah pada umumnya belajar dan belajar, bagaimana memberikan warna da...