Senin, 30 Mei 2022

Guru Hebat Berprestasi

 

PROFIL PENULIS





Penulis bernama Leni Priska, S.Pd. Lahir di Jakarta ,11 Agustus 1985.

Penulis sudah berkelut didunia pendidikan lebih dari 10 tahun .Saat ini penulis adalah seorang guru kimia di Saint Peter School, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ditahun 2019 penulis menjadi Trainer of School Innovative Program, pada tahun 2016 menjadi salah satu nominasi Instruktur Nasional dan Guru Prestasi di Jakarta Utara.Pada tahun 2014 mendapatkan award Initiative Teacher ,dan pada tahun 2013 mendapatkan award Creative Teacher dari Sekolah Tunas Bangsa.

Email : leni.priska1108@gmail.com
leni.priska@saintpeter.sch.id Blog : leniguruuhuy.blogspot.com hp : 08551173282

Hidup adalah misteri, tidak ada satupun manusia yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi didepan.



Seiring perkembangan zaman yang terus berjalan dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu membuat setiap kita mau tidak mau harus mampu ikut beradaptasi didalamnya, agar mampu mengikuti dan bertahan dalam setiap perubahan yang terjadi.



2 Maret 2020 merupakan hari yang sangat mengejutkan bagi negri ini, ditemukannya satu kasus pasien terinfeksi oleh virus corona dimana virus yang pada saat itu belum diketahui pasti penyebab dan obatnya, hal ini bukan hanya membuat rasa khawatir dinegri ini, namun seluruh dunia mengalami hal yang serupa, beberapa negarapun menerapkan lockdown, dan tidak sedikit pula saat itu negara yang menutup pintu masuk kenegaranya. Banyak gedung perkantoran yang ditutup, pertokoan dan juga termasuk sekolah, hanya toko yang menjual sembako atau obat-obatan yang boleh beroperasi, dan saat itupun banyak masyarakat yang sulit mendapatkan kebutuhan sehari-hari karena setiap orang memborong untuk kebutuhan mereka selama beberapa hari kedepan karena adanya larangan untuk keluar rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.



hari demi hari berlalu dan keadaaan semakin mengerikan kasus semakin bertambah banyak yang membuat situasi semakin kacau, banyak rumah sakit yang sudah tidak bisa menampung pasien, lahan kuburan juga yang semakin sulit, perekonomian juga mengalami penurunan dan hampir semua aspek kehidupan menjadi terkendala saat itu.

Dibidang pendidikan juga mengalami kendala yang cukup besar karena ditutupnya semua sekolah dan tidak bisa menjalani proses pembelajaran seperti biasa, namun hal ini tidak bisa menghentikan proses belajar itu sendiri, dengan perkembangan teknologi yang ada maka sekolah sekolah pun melakukan proses pembelajaran secara online, bertemu dengan para murid dengan aplikasi - aplikasi yang tersedia, seperti whatsapp,zoom, microsoft 365, dan lain-lain.

Setiap guru dan peserta didik didorong untuk mampu menggunakan teknologi agar proses pembelajaran dapat terus berjalan, dan disaat yang sama banyak pelatihan - pelatihan yang muncul untuk para guru untuk mampu dan cakap dalam berdigital. Saya mengikuti kelas menulis yang diadakan oleh PGRI saat itu, yang diperkenalkan oleh Bapak Wijaya Kusumah, yang biasa disapa Om Jay, dari kelas ini saya mengenal banyak rekan-rekan guru dari seluruh penjuru Indonesia. Pelatihan ini dilakukan menggunakan aplikasi whatsapp, aplikasi ini mampu menjangkau bagi rekan-rekan guru yang tinggal diarea-area yang sulit dalam jaringan internet.

Dari kelas ini saya pun mengenal kelas pelatihan lain yaitu public speaking for teacher dimana dikelas ini guru-guru dapat belajar bicara diera pandemi secara virtual dan menarik. Dikelas ini saya banyak belajar bagaimana metode bicara yang efektif secara virtual dan Om Jay sebagai inisiator memberikan kesempatan saya belajar untuk menjadi moderator juga berkoordinasi dengan team hore public speaking yang sangat hebat seperti Pak Fajar Tri Laksono yang selalu siap sedia memfasilitasi dalam membuatkan link zoom dan flyer , Bu Rifatun yang selalu ceria dari kota salatiga, Bu Daru yang penuh semangat dari Sidoarjo,Bu Sunarmi yang baik hati dari kalimantan, Pak Rusli yang bijaksana dari Sulawesi. Tim Hore saling bekerja sama agar kelas public speaking bisa berjalan dengan baik dengan menghubungi narasumber dan mencari pengganti narasumber atau moderator jika berhalangan hadir, semua bisa berjalan dengan baik walau jarak yang sangat jauh namun teknologi menjadikan jarak terasa dekat.

walau tak pernah bertemu muka dengan muka secara nyata namun hati ini merasa memiliki rumah kedua disini, bisa bertemu dengan teman-teman yang hebat, menginspirasi, juga memotivasi untuk menjadi pribadi yang kuat dan tetap senantiasa berjuang demi majunya pendidikan di Indonesia, pagi hingga sore mengajar dan malam belajar, ini membuat hari-hari yang berat menjadi ringan saat bersama saling berbagi.

Dari kelas menulis,belajar bicara, sayapun mengenal komunitas AISEI ( The Association for International minded School Education for Indonesia) yang berdiri pada Januari 2019. Komunitas ini adalah perkumpulan pendidik di Indonesia yang memiliki misi memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia dengan motonya learning,sharing, inspiring, writing. Komunitas ini juga banyak memberikan pelatihan untuk pengembangan kualitas pendidik diIndonesia dan saya sungguh sangat senang dengan pelatihan yang ada didalam komunitas ini. Bu Capri sebagai salah satu founder sangat menginspirasi saya untuk mau terus belajar dan berbagi. salah satu pelatihan yang saya ikuti saat Om Jay menjadi narasumber yaitu dalam membuat video pembelajaran yang efektif dan menarik, saat itu Aisei mengadakan lomba dalam membuat video pembelajaran, dan dari kegiatan itu saya termotivasi untuk mencoba mengikuti lomba tersebut dan puji Tuhan mendapatkan juara yaitu 12 besar sungguh senang sekali saat mendengar pengumuman tersebut, tidak terbesit bisa masuk 12 besar karena peserta yang mengikuti dari seluruh kota di Indonesia dan video yang dibuat sangat bagus
.



Saya sangat senang bisa bergabung dengan kelas-kelas yang membantu saya dalam mengembangkan keprofesionalan sebagai seorang guru, selain belajar dan berbagi dengan kawan-kawan guru hebat lainnya diseluruh Indonesia, saya diberi kesempatan yang luar biasa oleh Om Jay dan team untuk menjadi narasumber dalam Pelatihan Guru Motivator Literasi Digital dengan tema " Ciptakan Peluang Melalui Literasi Digital" pada hari Jumat, 10 Desember 2021 pukul 16:00 - 18:00 dan juga dalam kelas English For Teacher menjadi narasumber dengan tema " Daily Activities" pada hari kamis, tanggal 24 Februari 2022, suatu kehormatan bisa berbagi kepada rekan-rekan guru hebat semua, banyak hal yang saya pelajari bersama guru hebat diIndonesia, kami saling berbagi dan melengkapi satu dengan yang lainnya.




Hal ini menjadi pematik semangat dalam mengajar dan memberikan amunisi untuk berkreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. didalam kelas primary science yang saya ajar, merupakan tantangan sendiri menyampaikan materi agar dapat diserap maksimal oleh peserta didik ditengah situasi pandemic ini. dengan menelusuri, membaca dan menggali informasi melalui internet terpikirkan membuat air masa depan, dimana penggunaan plastik yang semakin banyak dan menimbulkan masalah dalam pencemaran lingkungan, hal ini lah yang membuat saya untuk berbagi ke anak-anak dalam menerapkan ilmu science sederhana dalam kehidupan sehari-hari.kami pun membuat percobaan dengan membuat air tanpa kemasan plastik yang hanya dilapisi oleh selaput tipis terbuat dari ekstrak brown seaweed dan larutan calcium chloride.



anak -anak sangat antusias dalam mengerjakan dan mereka sangat senang bisa berhasil dalam membuat air tanpa kemasan botol plastik.

melalui hal-hal sederhana dalam kehidupan sekitar kita maka kita akan dapat melakukan terobosan besar , seperti Vincent Van Gogh katakan



“Great things are done by a series of small things brought together.” - Vincent Van Gogh

"Hal-hal besar diselesaikan oleh serangkaian hal-hal kecil yang disatukan." - Vincent Van Gogh



Mari terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik untuk bumi yang lebih baik.

Murid ulang tahun, Guru mendapat kado

 Februari berseri, Murid Ulang tahun Guru Mendapat Kado Kegiatan disekolah pada umumnya belajar dan belajar, bagaimana memberikan warna da...