Penulis
bernama Leni Priska, S.Pd. Lahir di Jakarta ,11 Agustus 1985 Penulis merupakan
lulusan dari Akademi Kimia Analisis Caraka Nusantara dan juga lulusan dari Universitas
Indraprasta PGRI. Penulis sudah berkelut didunia pendidikan kurang lebih 11
tahun .Saat ini penulis adalah seorang guru kimia di Saint Peter School, Kelapa
Gading, Jakarta Utara. Ditahun 2019 penulis menjadi Trainer of School
Innovative Program, pada tahun 2016 menjadi salah satu nominasi Instruktur
Nasional dan Guru Prestasi di Jakarta Utara.Pada tahun 2014 mendapatkan award
Initiative Teacher ,dan pada tahun 2013 mendapatkan award Creative Teacher dari
Sekolah Tunas Bangsa.
Email
: leni.priska@saintpeter.sch.id Blog : leniguruuhuy.blogspot.com
hp : 08551173282
CAHAYA KARTINI MASA KINI
Minggu ini merupakan minggu ujian tengah semester, sebagai seorang
guru saya sudah mempersiapkan soal 2 minggu sebelumnya. Sebagai seorang
ibu saya pun turut mempersiapkan anak saya abelano yang juga megikuti
ujian tengah semester dari sekolahmya, Abe saat ini ada dikelas 1 sd, kami
berdua memiliki sahabat yang sama saat ini yaitu zoom meeting, salah satu
aplikasi yang kami gunakan dalam pembelajaran online ditengah pandemi korona
yang masih belum berakhir.
Anak kedua saya alvito yang biasa saya
panggil vito masih berumur 4 tahun saat saya sedang online dia melakukan
kegiatan mengeja ,menulis,dan bermain sendiri. Sejak pandemi sangat jarang anak-anak
saya bermain diluar dan berkumpul dengan teman sebaya , juga sangat jarang
membeli makanan atau pun jajanan untuk menjaga mereka senantiasa sehat. Abe dan
Alvito sangat senang makan roti coklat dan banana cake yang biasa dibeli ditoko
roti, mereka meminta saya untuk membuat sebagai cemilan mereka, saya belum
pernah membuat roti ataupun cake, namun informasi saat ini sangat mudah didapat
dengan menjelajah youtube, sayapun mendapatkan bagaimana membuat roti dan cake
tersebut dari youtube.
Saya berencana membuat roti ini setelah
selesai ibadah online tengah minggu, karena sore hari saya memiliki kelas
diskusi kimia tambahan untuk anak-anak yang keesokan harinya akan ujian
kimia. sekitar jam 4 sore saya membuka kelas diskusi tambahan , saya membahas
soal-soal dan berdiskusi dengan mereka hal-hal yang belum mereka pahami, tak
terasa waktu sudah menunjukkan setengah 7 malam , saya harus bersiap untuk
ibadah jam 7 , saya pun mengakhiri pertemuan dan berpesan “ apabila anak-anak
masih ada yang perlu ditanyakan bisa ditanyakan kembali ,chat saja dan saya
akan membalas setelah saya selesai ibadah,sehat selalu , semangat belajar Tuhan
berkati” dan aplikasi zoom meeting saya
akhiri.
Saya bergegas menyiapkan makan malam dan memanggil Abe dan Vito
yang dari tadi bermain bersama papanya, selama saya mengajar. Saat makan
malam selesai Vito meminta untuk membuat roti coklat, saya pun menjawabnya
sabar ya Vito, setelah mama ibadah kita akan buat roti sama-sama. Saya dan
suami saya pun mengikuti ibadah online tengah minggu, bekerja dan beribadah
saat ini semua masih online , teknologi sangat menolong saya dan keluarga untuk
tetap melakukan aktifitas dan kesehatan pun terjaga.
Saat ibadah yang bertemakan Tuhan Yang
Tepat Waktu, ada prinsip hidup yang kembali diingatkan, hanya Tuhan yang tahu
tentang ending kehidupan , hidup ini adalah misteri, banyak hal yang saya dan
suami tidak mengerti tapi Tuhan selalu tepat waktu menolong dan menyertai
senantiasa karena Dia begitu mengasihi kita. Tuhan tidak akan pernah gagal dan
tidak pernah merancangkan kegagalan untuk kita.
Rancangan damai sejahtera dan masa depan
yang indah Tuhan siapkan buat kita yang percaya sungguh-sungguh pada Dia, maka
itu kita harus gunakan waktu yang Tuhan beri dengan tidak membuang-buang waktu.
Tidak membuang waktu untuk membenci, membicarakan orang lain,berbuat jahat atau
menyimpan kesalahan orang lain.
Ada sebuah penelitian yang dilakukan dengan
satu orang mengunyah kapas satu menit dengan mengingat hal-hal yang buruk, dan
satu orang yang lain mengunyah kapas selama satu menit dengan mengingat hal hal
yang baik hasilnya didapat pada kapas orang pertama yang mengunyah sambil
mengingat hal-hal yang buruk dalam kapasnya terdapat enzim yang dapat
menyebabkan kanker 5x lebih besar dari orang normal dan pada orang yang kedua
yang mengunyah kapas sambil mengingat hal baik ditemukan adanya suatu zat baik
yang dapat meningkatkan imun tubuh .
Tuhan mendesain manusia tidak untuk
menyimpan kebencian atau hal yang buruk, Tuhan menciptakan kita untuk melakukan
hal-hal baik dalam dunia ini. sebab itu mari gunakan waktu kita sebaik-baiknya
memberikan yang terbaik dalam hidup kita untuk kemuliaan nama Tuhan, dan untuk
melakukan kehendak TUhan tidak menunda, just
do it. untuk melakukan hal-hal baik dimata Tuhan harus segera dilakukan.
mungkin saat melakukannya kita merasa tidak mampu namun Tuhan akan memampukan
kita, karena Dia adalah Tuhan yang slalu setia menyertai kita dan menyayangi
kita.
Ibadah pun selesai saya dan suami
terberkati dan dicharge kembali untuk tetap melakukan hal-hal baik walau
ditengah situasi yang tidak baik. Saya pun memanggil anak-anak dari kamar
mereka dan mengajak mereka untuk membuat roti cokelat yang sudah saya janjikan.
Saya dibantu Abe dan Vito mencampurkan semua bahan-bahan tepung,gula,mentega
,susu,ragi telur, menjadi adonan roti, yang siap untuk dipanggang. Saya
persiapkan anak-anak untuk tidur malam , menggosok gigi, membaca alkitab,dan
berdoa. Setelah semua selesai Abe, Vito pun tidur dikamarnya.
Handphone saya pun berbunyi ada notification chat masuk dari aplikasi
teams,saya membacanya dan ternyata salah satu murid saya yang tertinggal
mengikuti kelas tambahan sore tadi. Dia sangat khawatir gagal untuk ujian
besok karena ada materi yang belum
dipahaminya, hati saya pun tergerak untuk membuka kelas tambahan malam itu ,
sangat bersyukur adanya teknologi melalui aplikasi zoom tetap bisa mengajar
walau gelap malam datang tak perlu menunggu pintu kelas terbuka, merdeka
belajar, merdeka waktu. Gelapnya malam tak memadamkan semangat belajar kami.
Cahaya dan semangat Kartini yang ada mampu menerangi gelapnya malam dan
kehangatan saat ini.
Saya dan murid ini membahas soal-soal yang belum dipahaminya ,
sambil mengajar, saya minta tolong pada suami untuk mengecek roti
yang sebelumnya saya sudah masukkan ke dalam oven. saya dan murid saya menjawab
soal-soal yang belum dimengerti, dan dia pun berucap terimakasih Miss leni saya sudah paham dan mengerti,
hati ini pun sangat senang dan lega mendengarnya, walau tidak bisa melihat
langsung tapi saya dapat merasakan kepercayaan dirinya bangkit dan yakin akan
keberhasilan ujian esok.
Saat kami melihat waktu betapa terkejutnya
kami, waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Semangat siswa dan
keingintahuannya yang dalam menjadi bahan bakar semangat seorang guru sehingga
waktupun seakan berhenti sejenak.
Saat itu juga saya mengakhiri pertemuan itu dan berucap pada murid
itu untuk segera beristirahat dan berdoa agar besok bisa fit dan mengerjakan
ujian dengan baik.
Puji Tuhan dengan menggunakan aplikasi teknologi
digital saat ini, dapat beribadah dan sebagai seorang ibu saya juga dapat
menikmati waktu bersama anak-anak membuat roti bersama sekaligus mampu
menjalankan profesi sebagai guru tetap bisa berbagi ilmu dengan mengajar
anak-anak murid tanpa batas waktu dan ruang,
saat pandemi korona ini banyak hal yang sulit untuk dijalani dan
dipahami, namun dilihat dari sudut
pandang yang lain ,pandemi ini mampu mengupgrade diri saya lebih banyak
menggunakan waktu untuk belajar, beribadah dan berbagi hal hal baik bagi
orang-orang disekitar kita, walau tidak hadir secara fisik dengan teknologi
yang ada semua hal positif masih bisa dikerjakan.
Selama Tuhan masih memberikan kesempatan
dan waktu bagi kita Kartini-kartini Indonesia biarlah cahaya
Kartini terus menerangi saat kegelapan hadir dan redupnya malam , tetaplah
Kartini bersinar dan terus memberikan inspirasi dan berbagi hal-hal baik untuk
kemuliaan Nama Tuhan.
Tulisan ini tertuang dalam buku " Geliat Perempuan Milenial dalam Narasi"
Antologi Mengenang R.A Kartini di tahun 2021
Penulis/penyusun : Neny Arifah
Penyunting naskah : Sri Sugiastuti
Salam Literasi
Leni Priska